Kamis, 03 Juni 2021

JASA GRAFIR TUMBLER | ORDER 0823.1446.4263

 The Tumbler 

Part 1

Di dunia yang selama 200 tahun mengalami musim dingin tanpa henti ,semua manuisa perlahan mulai kehilangan suhu panas, semakin lama panas semakin menghilang, dan jika itu terjadi maka seluruh umat manusia akan punah.

Mengisahkan tentang pemuda yang sejak kecil ingin merubah keadaan di wilayahnya tersebut. Namanya Tuma Blera, saat ini umurnya menginjak 20 tahun dia bekerja di toko barang antik milik kakek tua di dekat rumahnya. Suatu hari saat di sedang merapikan toko tersebut tak sengaja ia menemukan sebuah buku kuno yang berjudul “Mencari Panas” , buku yang sampulnya terbuat dari kulit hewan dan kertasnya terbuat dari serat kayu, walaupun buku tersebut sudah tua tetapi buku tersebut masih tetap terjaga. Saat Tuma memegang buku tersebut ia sangat terkejut karena ia merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan, yaitu rasa panas walaupun hanya sekejap.

jual tumbler starbucks, jual tumbler custom, jual tumbler polos grosir surabaya, jual tumbler custom jakarta, jual tumbler custom semarang, jual tumbler custom di bali, jual tumbler custom satuan

jual tumbler starbucks, jual tumbler custom, jual tumbler polos grosir surabaya, jual tumbler custom jakarta, jual tumbler custom semarang, jual tumbler custom di bali, jual tumbler custom satuan


Jam 10 malam toko yang di urus Tuma sudah tutup, ia pulang dengan membawa buku yang ia temukan tadi untuk dibaca isinya karena ia penasaran. Sesampainya di rumah ia mulai membuka lembaran pertama buku tersebut, ia melihat gambar sebuah desa yang makmur, tanaman tumbuh subur, hewan – hewan ternak tumbuh dengan sehat dan di langit terdapat bola api yang menyala. Tuma bertaya - tanya benda apakah itu, kemudia ia membuka halaman selanjutnya, ia melihat gambar hewan seperti ular yang memiliki sayap dan empat kaki dan wajah yang menyeramkan dengan gigi yang bertaring, terdapat dua hewan tersebut dan saling melilit, mereka memiliki warna merah dan biru dengan tubuh bersisik seperti ikan. Tuma mulai membalik ke halaman selanjutnya, di sana terdapat gambar seorang lelaki yang membunuh salah satu ular tersebut, lebih tepatnya ular yang berwarna merah. Di halaman selanjutnya terlihat gambar desa yang semakin lama api yang berada di langit mulai hilang, di halaman selanjutnya terlihat seorang pemuda membawa sebuat benda berbentuk seperti botol pergi ke arah timut dan mendaki kepuncak gunung tersebut kemudian meletakkan benda yang dibawanya di atas sebuah batu yang memiliki gambar yang sama dengan api yang ada di langit di halaman sebelumnya. Buku tersebut telah mencapai akhir halaman tetapi Tuma tidak mengerti apa makana buku tersebut, kemudian ia memutuskan untuk bertanya kepada pemilik toko tentang buku tersebut.

Keesokan harinya Tama berangkat ke toko milik kakek tua, dan ia menemui kakek tua di belakang rumahnya yang juga dijadikan sebagai toko. Tama menanyakan tentang buku tersebut dan mengatakan akan hal yang di alaminya saat menemukan buku tersebut. Awalnya sang kakek enggan mengatakan tentang buku tersebut, tetapi Tuma yang terus - terusan mendesak akhirnya  sang kakek mau bercerita. Di mulai dari desa yang makmur dengan api yang memancar di langit, kakek mengatakan bahwa itu adalah keadaan dunia di 200 tahun dulu ,dunia yang sangat nyaman, dan benda di atas langit itu di sebut matahari, mata dari dunia ini yang memberikan sinar yang menyala dan suatu rasa panas yang dapat menyehatkan tubuh manusia. Kemudian tentang dua ular yang memiliki sayap disebut naga, naga api dan naga air mereka adalah hewan yang menjaga keseimbangan panas dan dingin di dunia ini. Di halaman selanjutnya gambar seorang pria yang membunuh naga itu menyebabkan keseimbangan dunia hancur, saat naga api mati naga air menjadi semakin dingin dan menjadi naga beku dan duniapun ikut membeku, itu adalah sebab hilangnya matahari. Halaman terakhir seorang pria meletakkan botol di atas gunung, botol itu berisi roh dari naga api. Kemudian Tama bertanya kenapa si kakek bisa mengetahui cerita tersebut, kakek itu mengatakan bahwa laki – laki yang membunuh naga itu dulu adalah ayahnya karena ayahnya pikir dengan membunuh salah satu naga tersebut maka ia akan mendapatkan kekuatannya, karena naga tersebut sudah tua akhirnya dia bisa dikalahkan akan tetapi kekuatan sang naga terlalu besar sehingga tubuh ayah dari kakek tak mampu menerima semua kekuatan naga tersebut, dan ayah si kakek menyegel kekuatan tersebut kedalam botol dan meletakkannya di dalam kuil di atas gunung tempat naga api mati, kuil itu terletak di atas gunung yang berada di timur, ciri ciri gunungnya memiliki dua ujung dan kuilnya terletak di tengah – tengah gunung tersebut. Tuma bertanya kepada si kakek , apakah cerita itu benar adanya. Kakek tua membenarkan cerita tersebut karena di dulu pernah mencoba mencarinya dan dia menemukan kuil dan botol tersebut tersebut akan tetapi ia gagal mengambilnya karena tempat itu terhalang sesuatu yang ia tak bisa melewatinya. Tuma menanyakan apakah ada cara untuk melewati penghalang tersebut, kakek menjawab bahwa ayahnya dulu memiliki kemampuan mengendalikan panas, hanya ada beberapa orang di dunia yang memiliki kemampuan tersebut, cara mengetahuinya dengan memegang benda yang sudah diwariskan oleh leluhur, saat kamu memegangnya akan mearasakan panas dari benda tersebut, kamu bisa menemukan benda tersebut di dalam toko karena ayah kakek dulu pernah memilikinya. Tuma bertanya benda apakah itu, kakek menjawab bahwa buku yang ia tunjukkan adalah salah satunya. Setelah itu Tama dan kakaek sedikit berbincang – bincang tentang masa muda si kakek, dilanjutkan dengan Tuma yang bekerja di toko antik kakek tua.

jual tumbler starbucks, jual tumbler custom, jual tumbler polos grosir surabaya, jual tumbler custom jakarta, jual tumbler custom semarang, jual tumbler custom di bali, jual tumbler custom satuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tumbler custom murah jogja termurah- 0823.1446.4263

 Gaya Hidup Bersih dan Hemat Dari Tumbler Custom tumbler custom satuan termurah, tumbler custom satuan berkualitas, tumbler custom satuan un...

Postingan Populer